saat saya tidak bisa bercerita pun, saya masih bisa menulis.
saya akui, saya sangat sulit mendengar. bukan berarti saya tidak pernah mencoba mendengarkan orang, tapi saya lebih suka menjadi orang yang didengar.
saat ini saya butuh pendengar, tapi saat tidak ada yang mau mendengar, saya pun masih bisa mencari pembaca.
kemaren saya jalan dan ngobrol bareng temen saya yang saya indikasikan juga seorang pencerita. terkesan, saya hanya menghormati dia saat bercerita begitu sebaliknya. tanpa memberikan respon selayaknya pendengar. bukan saya tak mau merespon, tapi biasanya sayalah yang direspon. ada yang salah ketika saya dipaksa untuk menjadi pendengar.
tidak begitu sulit bagi saya untuk memulai cerita,pasti akan ada kisah yang akan saya sampaikan kepada pendengar saya. orang yang mendengarkan cerita saya pun bisa siapa saja. orang yg baru saya kenal, jika dia mau dan saya merasa nyaman saya tidak akan segan membuka kisah apapun. begitulah saya dengan sifat saya yang sangat suka bercerita,berceloteh.
saya bisa menjadi sangat membosankan jika saya bertingkah aneh demi mencari perhatian. teman saya memberikan komentar di buku sketsa (osfak) rata-rata isinya saya adalah orang yang berisik dan suka heboh sendiri. itu benar adanya, saya juga suka merasakan hal itu. tapi satu komentar yang membuat saya berpikir, saya adalah orang yang suka mencari perhatian. benar juga. saya tidak bisa menghindari komentar itu, komentar yang benar adanya. dimana saya juga merasa saya suka sekali mencari perhatian banyak orang. entahlah, saya suka merasa kurang diperhatikan.
padahal, tidak seperti itu adanya. teman-teman saya sangat banyak yang mau memperhatikan saya, mendengarkan saya, dan membaca tulisan saya mungkin. mereka sangat perhatian, dan mau menerima saya apa adanya. padahal, kadang saya sendiri suka sulit menerima keadaan saya sendiri. ada juga keluarga saya, mama dan papa yang setia mendengar anaknya mengeluh.
entah kenapa, saya juga merasa saya sanguinis. awalnya kesadaran saya saat saya membaca blog teman saya dimana salah satu postingannya menceritakan tentang miss plegmatis dan mr. sanguinis. ketika saya bercakap dg dia, dia pun mengatakan saya mirip dengan si mister itu. dari situ saya tahu, saya seorang penghibur.
saya sangat suka membuat orang tertawa, membuat orang melihat indahnya dunia melalui pendangan saya. melalui pemikiran saya, yang mungkin sering berdeba atau justru sangat sama dengan orang lain. membuat pendengar saya ikut mendalami apa yg saya pikirkan dan juga saya rasakan. membuat mereka berpikir dan merasakan hal yang sama akan membuat saya bahagia. bukan maksud menghasut orang, tapi saya hanya menyampaikan saja. diterima saya bahagia, tidak juga saya akan mencari cerita lain yang bisa diterima. haha
saya merasa saya seorang penghibur yang ada masanya, di saat orang yang butuh hiburan membutuhkan mungkin mereka akan terhibur, namun di saat mereka tidak butuh, saya akan merasa kesepian. di saat itu saya butuh penghibur lain. di saat mereka menemukan hiburan lain, saya juga akan ditinggalkan. sudah tidak jaman lagi menghibur orang dengan mainan lempar batu sekarang, yang ada dunia game dengan 3d canggih akan lebih terlihat menghibur. tapi, cobalah untuk memainkan mainan batu itu, kita akan menemukan sesuatu sensasi yg tentu saja tidak akan kita temukan di maina 3d yg memasuki 4d itu.
seperti saya, seorang penghibur lama yang saya yakin akan kembali didengarkan. namun saat ini, pendengar saya sedang asik saja dengan mainan barunya. atau mungkin saya justru mainan baru dan saya ditinggalkan untuk mainan lama? yah saya menerima saja.
tulisan ini sangat tidak jelas, gue mencoba untuk menulis pake saya. hahha,
pas gue ngetik ini, gue capeek banget abis kadwil, tapi gue pengen denger beatbox feat perkusi di kampus. nampaknya gue harus bersiap skrang. hahha. intinya sih, gue pengen cerita tapi temen gue lagi pada g ada. haha, yah menulis saja. toh sama2 asik. hahha, bedanya responnya ntar juga bentuk tulisan. klo ada yg baca lagi. hahhaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar